Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melaksanakan rapat finalisasi desain baru Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) pada 28-30 November 2024 di Grand Mercure Harmoni, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan menyempurnakan kebijakan dan mekanisme pelaksanaan program PPG Daljab tahun 2025 guna meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Indonesia.
Rapat ini menghadirkan Dekan PTKI, Ketua LPTK, Kaprodi PPG, serta sejumlah perwakilan dari berbagai direktorat. Selama tiga hari, pembahasan difokuskan pada beberapa aspek strategis. Arah kebijakan PPG Daljab 2025 menjadi agenda utama, dengan penekanan pada visi dan target peningkatan kompetensi guru agama yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Selain itu, desain baru program juga dirancang lebih terintegrasi dengan sistem seleksi mahasiswa, metode pembelajaran, uji kompetensi, hingga kebijakan pembiayaan yang transparan dan efisien.
Dalam rangka menyempurnakan regulasi, peserta rapat juga membahas revisi Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 745 Tahun 2020 yang menjadi pedoman penyelenggaraan PPG Daljab. Proses revisi ini melibatkan Biro Hukum dan berbagai direktorat untuk memastikan akurasi dan relevansi regulasi. Selain itu, penyusunan rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama terkait petunjuk teknis pelaksanaan program juga menjadi salah satu agenda penting untuk memberikan panduan pelaksanaan yang lebih komprehensif.
Rapat ini turut menggarisbawahi penguatan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Direktorat Pendidikan Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, GTK Madrasah, dan PAI, untuk menciptakan program PPG Daljab yang inklusif. Langkah ini diharapkan mampu menjawab tantangan global serta memperkuat kontribusi pendidikan agama dalam mencetak guru profesional yang unggul dan berdaya saing.
Melalui finalisasi desain baru ini, Program PPG Daljab diharapkan dapat menjadi pijakan penting dalam pengembangan pendidikan agama di Indonesia, dengan menciptakan sistem yang lebih efektif, relevan, dan berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan keagamaan.
